Sisihkan waktu di ‘rebahan’, untuk momentum agung ‘Nisfu Sya’ban’

Sisihkan waktu di ‘rebahan’, untuk momentum agung ‘Nisfu Sya’ban’.







Dibeberapa media sosial, banyak dijumpai netizen yang sedikit ‘galau’ akibat gerakan ‘Stayhome’ serentak, atau yang lebih dikenal dengan slogan ‘Dirumahaja’. “Bosen dirumahaja, bagi-bagi tips yang lain dong guys selain menjadi kaum rebahan?” tulis salah satu teman WhatsApp lengkap dengan meme sedihnya. Berikut beberapa unggahan lain, yang tak perlu penulis sampaikan dalam catatan ringkih ini.
Sejatinya untuk menyikapi wabah yang berasal dari Wuhan itu, publik tidak harus benar-benar menutup diri, stop bekerja, belajar diminimalisir dan aktifitas berharga lain harus hentikan. Waspada ia, namun tetap rispek dan tetap memperhatikan kondisi lingkungan tetap harus berlaku seperti sedia kala.
Disaat hampir semua lapisan masyarakat saat ini banyak menepi dikediamannya masing-masing, mari kita sejenak mengingat-ngingat momentum agung spesial yang akan terjadi dalam hitungan jam kedepan.
Ya, malam ‘Nisfu Sya’ban’. Malam ini secara sederhana bisa diartikan dengan malam yang bertepatan pada tangal 15 bulan Sya’ban, atau sebagian lapisan masyarakat menyabutnya dengan “lima belas hari menuju bulan suci Ramadhan”.
Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdhatul Ulama (LF PBNU) menyatakan bahwa malam agung ini di putuskan jatuh pada hari Rabu (malam Kamis), 8 April 2020 hari ini.
Berbicara ‘Nisfu Sya’ban’, berati kita merbicara malam yang terjadi dalam bulan mulia dalam Islam. ‘Sya’ban’, adalah sebuah bulan yang tak ubahnya bulan-bulan agung lain yang tak kalah penting dan sarat akan nilai hisroris mengesankan.
Sayyid Muhammad Alawi al-Maliki dalam sebuah karyanya ‘Madha fi Sya’ban’ menjelaskan, ada tiga peristiwa penting yang terjadi dalam bulan ini. Pertama: peralihan Kiblat dari Masjidil Aqsa ke Masjidil Harom. Kedua: turunya ayat tentang anjuran untuk bersalawat kepada baginda Nabi Muhammad SAW. Dan ketiga adalah penyerahan seluruh rekaputasi seluruh amal selama satu tahun kepada Allah SWT.
Ya, ini tentang ‘Sya’ban’.
Kembali ke pembahasan sebelumnya (Nisfu Sya’ban), bahwa malam ini adalah malam penuh ampunan, momentum istijabah untuk menghaturkan doa-doa, serta malam dimana dihadapkan segala catatan amal selama satu tahun berlalu kepada sang Ilahi Robby.
Sebagai bentuk keagungannya, pada malam ini umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak solat sunnah, membaca Al-qur’an, lantunan-lantunan zikir, bermunajat dengan penuh ikhlas-semangat dan memohon ampun kepada Allah SWT.
Termasuk bentuk ke agungannya pula adalah, pada malam ini kita dianjurkan untuk menutup catatan amal dengan husnul khatimah, mengisi kegiatan diri dengan amal-amal bebajikan dan terpuji.
Sekali lagi, disaat negeri dan saudara-saudara kita harus terobrak-abrik oleh wabah mematikan, mari dimalam yang istijabah ini kita jadikan momentum doa bersama-sama, bermunajat kepada ‘pengendali alam semesta’ agar fenomena mencekam ini segera berakhir dan kita semua selalu dalam lindungan-Nya.
Terima kasih,
semoga bermanfaat.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak