“Cukup, berasumsi ‘puasa’ sebatar menahan dahaga dan lapar diperut!”





kata narasumber di salah satu acara Ramadhan Online tadi pagi. Setelah agak lama mengunyah hidangan sahur kala itu, saya baru katakan “iya, ya” dalam hati, sembari berfikir kemana-mana seputar kemuliaan bulan suci ini.
Bagaimana tidak, dalam ibadah yang sudah ada sebelum lahirnya baginda Nabi ini memang tak hanya sebatas menahan dari ‘itu-itu’ semua. Serangkaian ketaatan, kejujuran, kesabaran plus aneka ragam rahasia dan hikmah termaktub didalamnya.
Bukan berlebihan kiranya tuhan memberikan surprise special untuk ibadah yang satu ini, sobat.
كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ إِلَّا الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ
“Segala amal manusia bagi dirinya sendiri kecuali ‘puasa’. Ibadah ini bagiku dan aku (langsung) yang akan membalasnya” Kata tuhan kita dalam salah satu hadis kudsinya yang masyhur.

Dibeberapa diskusi ofline tak formal, saya -yang belum ‘keren’ ini- sering ditanya seputar “surprise apa yang kira-kira Allah nanti berikan untuk imbalan ibadah puasa ini?”
Ternyata jauh beberapa tahun silam, ulamak kebangga’an tanah air telah memliki jawaban dari pertanya’an untuk saya itu. Kata ulamak dengan nama Syeh Muhammad Nawawy al-Banteny tersebut bahwa, maksud taks “وَأَنَا أَجْزِي بِهِ” adalah sebuah balasan yang tak terhingga dari Allah SWT.
Atau dengan opsi yang kedua, (kata beliau) bahwa puasa adalah bentuk ibadah yang paling dicintai Allah SWT. Sehingga balasan untuk ibadah ini yang tau hanyalah beliau semata. “Yang jelas, ini luar biasa” (kalau ini baru tambahan dari saya, hehe)
Bagaimana, ‘keren’ kan ibadah yang yang kita lakukan saat ini, sobat? tentunya.

Ini aja ya, (saya bukan penulis 'handal' soalnya).
So, do it obediently and patiently friend. 
Semoga puasa kalian diterima disisi-Nya. Ets, aku juga dong.
(Amiiin).



Fauzan Ardiaynsyah

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak