sudah kenal lebaran ketupat belum..?






Pernak-pernik momen kemenangan ternyata belum usai walau hingga hari ini bumi masih diselimuti kabut pandemi. Diri yang sedang pulas-pulasnya tidur dikamar tadi pagi, menyelinaplah tiga ketok pintu diiringi suara lirih "Zan, bangun! Ambil janur disawah nak!". Setelah mengetahui bahwa suara itu berasal dari lisan mulia Ummy, sontak diri langsung teringat momen "Lebaran Ketupat", walau kondisi masih tak sadar-sadar amat.
Ya, "Lebaran Ketupat".

Pernah mendengar istilah ini ng gak? Atau kalian sudah berulang kali ya merayakannya? Hehe

Setelah perayaan akbar 1 Syawal dilalui oleh umat muslim kemaren, masih belum lengkap rasanya bila tak andil dalam perayaan "Lebaran Ketupat" ini loh. Dan istilahnya tak hanya itu ya. Diberbagai daerah tersiar ragam nama dari perayaan "lebaran ketupat" ini. Semisal masyarakat madura menyebutnya dengan "Telas Lontong", atau sebagian masyarakat jawa yang mengistilahkan dengan "Bodo Kupat".
Dalam kemasan perayaannya, lebaran ini memang tak se "wah" Idul Fitri & Idul Adha. Pada tanggal 8 Syawal, biasanya umat muslim Nusantara (khususnya di Jawa) hanya sebatas berdoa sejenak, lalu membagi-bagikan kuliner khasnya kepada para tetangga dan sanak keluarga. Masakannyapun beragam ya. Mulai dari opor ayam, kuah semur, dendeng, dll. Dan tentunya, 'ketupat atau lontong' sebagai menu utama dari perayaan turun-temurun ini.
Hingga paragraf ini, mungkin pembaca ada yang terbesit "hukum merayakan momentum ini bagaimana?" Ya, sejatinya perayaan "Lebaran Ketupat" ini memang belum ada di zaman nabi. (Tapi jangan dibilang bid'ah ya, kepada tetangganya yang merayakan. Hehe) Namun jika melihat bagaimana perayaan ini terlaksana, maka jelas-jelas diperbolehkan, bahkan tak berlebihan bila dikatakan "sebuah anjuran". Alasanya cukup sederhana. Pertama; karna didalamnya sangat kental dengan yang namanya "Sodaqoh". & kedua; sedikitpun tidak bertentangan dengan ketentuan syariat Islam.
Dan BTW, ada yang tau ng ga' asal-muasal perayaan ini? (Waduuuh, ketahuan nih kalau banyak yang ga' tau. Hehe). Ya, Secara historis "Lebaran ketupat" atau beragam nama dari perayaan ini baru muncul pada jaman wali songo beberapa abad silam. Sang prakarsa 'Sunan Kali joga' memberi dua istilah kepada umat Islam kala itu. Pertama "Bakda Lebaran" dan ke dua "Bakda Kupat".
"Bakda Lebaran" adalah istilah yang digunakan untuk penghelatan 'lebaran' setelah berpuasa Ramadhan selama sebulan suntuk. Atau gampangnya, bisa kita sebut saja dengan "lebaran satu Syawal / Idul Fitri". Sementara "Bakda Kupat", ini sebuah istilah yang dipahami untuk 'lebaran' setelah puasa Syawal 6 hari pasca Idul Fitri, (toh walaupun puasa sunnah ini dapat diundur ya, selama bulan Syawal belum redup). Nah, hingga dewasa ini untuk lebaran yang kedua, kita biasa sebut dengan "Lebaran Ketupat / Lebaran Lontong".
Selamat "Lebaran Ketupat" ya, bagi kalian yang merayakannya.  


😀

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak